Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah

Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah

Sering kita mendengar berita tentang tawuran antar pelajar, baik pelajar dalam satu sekolah maupun pelajar antar sekolah. Perkelaian tersebut juga sering dilakukan secara terbuka di luar sekolah tidak hanya dengan tangan kosong bahkan sudah menggunakan senjata sehingga sangat membahayakan dan mengganggu ketenangan masyarakat di sekitarnya. Juga masih segar dalam ingatan kita bagaimana pelaksanaan ujian nasional dikotori dengan upaya-upaya tidak jujur demi kelulusam siswa baik dilakukan oleh pimpinan sekolah, guru, maupun siswa sendiri. Sementara juga banyak para pemuda yang terjerat minuman keras dan narkoba serta terjerumus dengan geng motor dsb. Sungguh suatu gambaran buram dunia pendidikan yang sangat memprihatinkan yang menunjukkan menurunnya karakter bangsa khususnya pada generasi muda. Dengan kenyataan tersebut diperlukan pendidikan karakter yang dapat diterapkan di sekolah-sekolah. Dalam pelaksanaan pendidikan karakter tidak dapat berdiri sendiri tetapi berintegrasi dengan pelajan-pelajaran yang ada dengan memasukkan nilai-nilai karakter dan budaya. Pendidikan karakter efektif jika dilakukan dengan pembiasaan nilai moral luhur kepada peserta didik dan membiasakan mereka dengan kebiasaan (habit) yang sesuai dengan karakter kebangsaan. Beberapa karakter yang dapat diterapkan di sekolah dan di dalam kelas adalah sebagai berikut:
1. Religius ; Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama  yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
Pelaksanan di sekolah:
  • Merayakan hari-hari besar keagamaan.
  • Memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk beribadah.
  • Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
Pelaksanaan di dalam kelas::
  • Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran.
  • Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
2. Jujur; Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
Pelaksanan di sekolah:
  • Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang.
  • Tranparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala.
  • Menyediakan kantin kejujuran.
  • Menyediakan kotak saran dan pengaduan.
  • Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat ulangan atau ujian.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang. 
  • Tempat pengumuman barang temuan atau hilang.
  • Tranparansi laporan keuangan dan penilaian kelas secara berkala.
  • Larangan menyontek.
3. Toleransi; Sikap dan  tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya
Pelaksanan di sekolah:
  • Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan  suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas.
  • Memberikan perlakuan yang sama terhadap stakeholder tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan  status ekonomi.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
  • Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus. 
  • Bekerja dalam kelompok yang berbeda.
4. Disiplin; Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
Pelaksanan di sekolah:
  • Memiliki catatan kehadiran. 
  • Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang disiplin.
  • Memiliki tata tertib sekolah.
  • Membiasakan warga sekolah untuk berdisiplin.
  • Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata tertib sekolah.
  • Menyediakan peralatan praktik sesuai program studi keahlian (SMK).
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Membiasakan hadir tepat waktu.
  • Membiasakan mematuhi aturan.
  • Menggunakan pakaian praktik sesuai dengan program studi keahliannya (SMK).
  • Penyimpanan dan pengeluaran alat dan bahan (sesuai program studi keahlian) (SMK).
5. Kerja Keras; Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya. 
Pelaksanan di sekolah:
  • Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.
  • Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras.
  • Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang kerja.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. 
  • Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan belajar.
  • Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja.
  • Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan belajar.
6. Kreatif; Berpikir dan melakukan sesuatu untuk  menghasilkan cara atau hasil baru dari 
sesuatu yang telah dimiliki.
Pelaksanan di sekolah:
  • Menciptakan situasi yang  menumbuhkan daya  berpikir dan bertindak kreatif.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif.
  • Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi.
7. Mandiri; Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
Pelaksanan di sekolah:
  • Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri.
8. Demokratis; Cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama  hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
Pelaksanan di sekolah:
  • Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan. 
  • Menciptakan suasana  sekolah yang menerima perbedaan.
  • Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat.
  • Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka.
  • Seluruh produk kebijakan  melalui musyawarah dan mufakat.
  • Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis dan interaktif.
9. Rasa Ingin Tahu; Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.
Pelaksanan di sekolah:
  • Menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik) untuk berekspresi bagi warga sekolah. 
  • Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu.
  • Eksplorasi lingkungan secara terprogram.
  • Tersedia media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik).  
10. Semangat Kebangsaan; Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
Pelaksanan di sekolah:
  • Melakukan upacara rutin sekolah.
  • Melakukan upacara hari-hari besar nasional.
  • Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional.
  • Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat bersejarah. 
  • Mengikuti lomba pada hari besar nasional.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial-ekonomi.
  • Mendiskusikan hari-hari besar nasional.
11. Cinta Tanah Air; Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan  yang tinggi terhadap bahasa,  lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.
Pelaksanan di sekolah:
  • Menggunakan produk buatan dalam negeri.
  • Menyediakan informasi  (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia.
  • Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Memajang foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia
  • Menggunakan produk buatan dalam negeri.
12. Menghargai Prestasi; Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat,  mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.
Pelaksanan di sekolah:
  • Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah.
  • Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik.
  • Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
  • Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi peserta didik berprestasi.
13. Bersahabat/ Komunikatif; Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
Pelaksanan di sekolah:
  • Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah. 
  • Berkomunikasi dengan bahasa yang santun.
  • Saling menghargai dan menjaga kehormatan. 
  • Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban. 
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik.
  • Pembelajaran yang dialogis.
  • Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik.
  • Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak dengan peserta didik.
14. Cinta Damai; Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 
Pelaksanan di sekolah:
  • Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang nyaman, tenteram, dan harmonis.
  • Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan.
  • Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender. 
  • Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Menciptakan suasana kelas yang damai.
  • Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan.
  • Pembelajaran yang tidak bias gender. 
  • Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang.
15.  Gemar Membaca; Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
Pelaksanan di sekolah:
  • Program wajib baca.
  • Frekuensi kunjungan perpustakaan.
  • Menyediakan fasilitas dan suasana menyenangkan untuk membaca.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik. 
  • Frekuensi kunjungan perpustakaan.
  • Saling tukar bacaan.
  • Pembelajaran yang memotivasi anak menggunakan referensi.
16. Peduli Lingkungan; Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
Pelaksanan di sekolah:
  • Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah.
  • Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan.
  • Menyediakan kamar mandi dan air bersih.
  • Pembiasaan hemat energi.
  • Membuat biopori di area sekolah.
  • Membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik.
  • Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik.
  • Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik.
  • Penanganan limbah hasil praktik (SMK).
  • Menyediakan peralatan kebersihan. 
  • Membuat tandon penyimpanan air.
  • Memrogramkan cinta bersih lingkungan.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Memelihara lingkungan kelas.
  • Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas.
  • Pembiasaan hemat energi.
  • Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan (SMK).
17. Peduli Sosial; Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan. 
Pelaksanan di sekolah:
  • Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial.
  • Melakukan aksi sosial.
  • Menyediakan fasilitas untuk menyumbang.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Berempati kepada sesama teman kelas.
  • Melakukan aksi sosial.
  • Membangun kerukunan warga kelas.
18. Tanggung jawab; Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
Pelaksanan di sekolah:
  • Membuat laporan setiap kegiatan  yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis.
  • Melakukan tugas tanpa disuruh.
  • Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat.
  • Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.
Pelaksanaan di dalam kelas:
  • Pelaksanaan tugas piket secara teratur.
  • Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah.
  • Mengajukan usul pemecahan masalah.